3 Meregangkan Leher. Beberapa bayi dapat lahir dengan otot leher yang lebih lemah dari biasanya atau bahkan dengan kepala yang sangat besar. Meskipun ini bukan kelainan, dalam kasus seperti itu, bayi bisa sulit untuk berbalik dengan mudah. Menggunakan beberapa dorongan eksternal dapat membantunya dalam hal ini.
Salahsatu penyebab tersering nyeri leher non spesifik adalah kontraksi berlebihan pada otot leher, hal ini terjadi karena postur yang kurang baik atau salah posisi saat tidur, hal ini juga dapat terjadi karena seseorang bertahan pada satu posisi tertentu dalam jangka waktu yang lama, misalnya membungkuk pada saat bekerja.
Yuksimak detail gerakannya seperti apa agar Anda bisa segera mempraktekkannya agar kalian dapat tahu bagaimana cara membentuk Otot bahu kemudian melakulan latihan pada otot bahu. Mengangkat tubuh Pull Up C. Untuk melatih kekuatan otot lengan bahu dan dada ada beberapa gerakan yang dapat kamu lakukan. Latihan ini tidak hanya melatih kekuatan
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. - Latihan kekuatan otot bagian bahu dan lengan sangatlah penting dilakukan karena bagian tubuh ini sering digunakan untuk membawa beban. Latihan kekuatan otot bahu dan lengan tergolong ke dalam jenis latihan kekuatan otot bagian atas. Kekuatan lengan dapat kamu latih menggunakan alat atau tanpa alat. Bagaimana cara melakukannya?Dikutip dari berikut adalah tiga latihan mudah untuk melatih kekuatan otot bahu serta lengan Push-Up Latihan ini cukup mudah dan dapat dilakukan tanpa menggunakan bantuan peralatan. Latihan ini merupakan latihan dasar untuk melatih kekuatan otot lengan dan bahu. Baca juga Senam Sejarah, Pengertian, Tujuan, Ciri dan Jenis Lakukan latihan push-up secara rutin dan perlahan, jangan terlalu cepat dalam melakukannya karena tubuh harus terbiasa lebih dahulu. Dilansir dari New York Times, berikut adalah lima langkah mudah untuk melakukan push-up Tubuh berbaring atau dalam posisi merangkak, dengan posisi wajah menghadap ke lantai. Letakkan tangan sedikit lebih lebar dari bahu. Kaki dalam posisi lurus ke belakang. Naik turunkan tubuh. Usahakan saat menurunkan tubuh, posisi dada hampir menyentuh lantai. Berhenti sejenak dan naikkan tubuh kembali. Ulangi gerakan ini dan lakukan secara perlahan. Plank Latihan kekuatan ini tidak hanya untuk menguatkan otot bahu dan lengan, namun juga turut menguatkan otot perut. Secara garis besar, jenis latihan ini tidak jauh berbeda dengan push-up karena posisi tubuhnya hampir sama. Baca juga Senam Lantai Pengertian, Ukuran Tempat, Tujuan, dan Teknik Menurut Very Well Fit, ada enam langkah mudah untuk melakukan plank, yakni Tubuh dalam posisi berbaring atau dalam posisi merangkak, dengan posisi wajah menghadap ke lantai. Letakkan lengan serta ujung kaki di lantai. Siku tangan berada di bawah bahu serta lengan bawah tangan menghadap ke depan. Kepala dalam posisi rileks dan pandangan mata mengarah ke lantai. Jaga agar tubuh lurus, mulai dari posisi kepala hingga ujung kaki. Posisi lutut juga harus lurus. Tahan posisi ini selama 10 detik. Lakukan secara rutin, jika sudah mulai terbiasa waktunya bisa ditingkatkan hingga 60 detik. Pull-Up Pull up, ilustrasiLatihan ini tidak hanya melatih kekuatan bahu dan lengan, namun juga melatih otot bagian tubuh belakang. Baca juga Senam Irama Pengertian dan Jenis Dilansir dari berikut adalah lima langkah mudah melakukan pull-up Posisi tubuh tegak dan berdiri di bawah tiang yang terpasang datar atau horizontal. Pegang tiang menggunakan kedua tangan. Naikkan tubuh secara perlahan dan tahan posisi tersebut selama dua hitungan. Turunkan tubuh hingga posisi kaki menyentuh lantai. Ulangi latihan ini dan lakukan secara rutin. Latihan kekuatan otot bahu dan lengan harus dilakukan secara bertahap karena tubuh butuh proses penyesuaian. Lakukan latihan ini secara rutin agar otot tubuh tetap kuat. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
– Tips lengkap latihan membentuk otot leher dibawah ini wajib kalian ketahui. Cara dan latihan memiliki otot leher yang kekar dan kuat akan mempercepat kalian menuju goal latihan yaitu mendapatkan otot leher yang kuat dan kokoh nantinya. Manfaat memiliki otot leher yang kuat dan kokoh salah satunya adalah bisa membantu menyokong dan melindungi kepala dan tulang belakang, selain itu dengan otot leher yang kuat juga akan meningkatkan rasa percaya diri dalam kehidupan sehari-hari. Latihan bentuk otot leher kuat dan kokoh 1. Latihan Lying Neck Flexion Cara melakukan - Pertama siapkan lempengan beban - Baringkan tubuh kalian pada sebuah bench dengan posisi lutut menekuk dan leher kalian bergantung pada ujung bench. - Bungkus lempengan beban tadi dengan handuk dan letakkan pada dahi kalian sambil tetap memegangnya dengan kedua tangan kalian. - Mulai condongkan kepala kearah bawah belakang sejauh mungkin sebisa kalian, kemudian angkat leher ke atas hingga dagu menyentuh dada kalian. - Ulangi beberapa repetisi sesuai kekuatan kalian secara bertahap. 2. Latihan Seated Neck Extension Cara melakukan - Mulai dengan duduk diujung bench dengan posisi perut menempel dip aha kalian. Bungkus pelat beban dengan handuk kemudian genggam sambil sandarkan pada bagian belakang kepala / samping kepala kalian. - Regangkan leher kea rah depan hingga dagu menyentuh dada. - Angkat kepala kalian ke arah belakang tanpa melakukan gerakan tubuh bagian atas sejauh dan senyaman mungkin. Tips lengkap olahraga saat puasa Manfaat lain berlatih fitness selain bentuk otot Fitness di bulan puasa 3. Latihan Lateral Nexk Flexion Cara melakukan - Mulai dengan berbaring dengan posisi menyamping pada sebuah bench dengan posisi pinggul dan lutut yang menekuk. - Kondisikan kepala kalian tetap menggantung dan satu tangan menopang ke lantai. - Bungkuslah pelat beban dengan handuk, kemudian letakkan pada sisi kepala kalian sembari pegang beban tersebut dengan salah satu tangan yang bebas. - Turunkan kepala kearah bawah sejauh mungkin kemudian naikan kembali ke posisi awal. - Lakukan step diatas pada sisi lainnya selama beberapa repetisi. 4. Latihan Dumbbell Shrug Cara melakukan - Berdiri dengan menggenggam sepasang barbell dengan berat sedang dan siku sedikit menekuk. - Angkat bahu kalian setinggi mungkin sebisa kalian kemudian tahan selama satu detik. - Turunkan bebaan tadi sampai merasakan peregangan pada otot trapezius bagian atas. - Ulangi selama beberapa repetisi. Note Sebagai pemula, lakukan 1 set tiap latihan diatas sebanyak 14 sampai 20 repetisi. Nah itu dia latihan untuk membentuk otot leher kuat dan kokoh, lakukan latihan diatas secara rutin, imbangi konsumsi nutrisi sehat, dan terakhir lakukan istirahat yang cukup setelah latihan. Jika ada tambahan lain versi kalian,silakan tinggalkan pada kotak komentar dibawah. Selamat mencoba!
Unduh PDF Unduh PDF Jika Anda sedang berlatih binaraga, kepala dan leher terlihat lebih proporsional dengan tubuh apabila Anda juga berlatih untuk membesarkan otot leher. Selain itu, Anda akan terlihat lebih berotot dan bugar sebab otot leher biasanya terekspos. Sebelum berlatih, lakukan peregangan ringan untuk melenturkan otot leher. Saat berlatih, jangan memaksakan diri agar otot tidak cedera. Gunakan resistance band dan dumbel untuk meningkatkan kekuatan dan membesarkan otot. Tingkatkan berat beban secara bertahap sesuai kemampuan. 1Putarlah kedua bahu untuk merilekskan otot bahu. Berdirilah tegak sambil merenggangkan kedua telapak kaki selebar bahu. Dekatkan bahu ke telinga, putar ke belakang, lalu turunkan lagi. Lakukan gerakan ini beberapa kali sambil bergerak mengalir perlahan-lahan. Kemudian, putar lagi bahu beberapa kali ke arah berlawanan. Gerakan ini membuat bahu terasa lebih nyaman.[1] 2Dekatkan dagu ke dada untuk meregangkan otot tengkuk. Sambil menegakkan punggung, tundukkan kepala serendah mungkin sampai dagu menyentuh dada selama masih terasa nyaman. Gunakan tangan untuk menekan kepala bagian belakang agar peregangan lebih intensif, tetapi jangan memaksakan diri. Tahanlah kepala di posisi ini lebih kurang 15 detik.[2] 3Tengadahkan kepala untuk meregangkan otot leher bagian depan. Berdirilah tegak sambil merenggangkan kedua telapak kaki selebar bahu. Sambil merilekskan bahu, tengadahkan kepala perlahan-lahan sampai wajah menghadap ke atas. Angkat dagu setinggi mungkin sampai terasa peregangan di leher bagian depan lalu tahanlah kepala di posisi ini selama 15-20 detik.[3] 4Putarlah kepala ke samping sejauh mungkin lalu tahan. Gerakan ini berguna meregangkan otot yang merotasi kepala secara horizontal. Putarlah kepala ke kiri sejauh mungkin sambil menekan pipi kanan dengan tangan perlahan-lahan agar peregangan lebih intensif. Tahanlah kepala di posisi ini lebih kurang 15 detik lalu kembali menghadap ke depan. Lakukan gerakan yang sama dengan memutar kepala ke kanan.[4] 5 Dekatkan telinga ke bahu untuk meregangkan leher bagian samping. Sambil merilekskan bahu, miringkan kepala ke kiri perlahan-lahan sambil mendekatkan telinga ke bahu sejauh mungkin. Tekan sedikit pelipis kanan agar peregangan lebih intensif lalu tahan kepala di posisi ini lebih kurang 15 detik. Tegakkan kepala perlahan-lahan lalu lakukan gerakan yang sama dengan memiringkan kepala ke kanan.[5] Agar peregangan lebih maksimal, peganglah dumbel yang beratnya maksimal 2 kg dengan satu tangan lalu miringkan kepala ke sisi yang berlawanan.[6] 6Lakukan postur sayap ayam untuk meregangkan leher bagian samping. Berdirilah tegak lalu letakkan kedua telapak tangan di punggung bawah. Pegang tangan kiri dengan tangan kanan lalu tarik tangan kiri ke kanan perlahan-lahan sambil memiringkan kepala ke kanan. Tahanlah posisi ini 15-20 detik. Tegakkan kepala lalu lepaskan tangan kiri. Lakukan gerakan yang sama untuk meregangkan sisi tubuh yang lain.[7] 7Lakukan peregangan otot levator scapulae menggunakan kosen pintu sebagai alat bantu. Otot ini berada di leher bagian samping dan melekat pada bahu. Untuk meregangkan otot levator scapulae, letakkan lengan atas di kosen pintu dengan siku setinggi bahu. Dekatkan tubuh ke dinding agar sisi bawah lengan atas teregang ke atas. Miringkan kepala ke sisi berlawanan dengan lengan yang diangkat agar otot levator scapulae teregang. Tahanlah posisi ini 15-20 detik lalu lakukan gerakan yang sama untuk meregangkan sisi tubuh yang lain.[8] Iklan 1Gerakkan kepala ke berbagai arah sambil melawan resistansi. Lingkarkan resistance band atau letakkan telapak tangan di dahi lalu gunakan kekuatan otot leher untuk menekan resistance band ke depan. Lakukan gerakan ini 10 kali berturut-turut, beristirahatlah sejenak, lalu lakukan 10 kali lagi. Kemudian, lakukan latihan ini dengan menekan resistance band ke kiri, ke kanan, dan ke belakang.[9] 2Berbaringlah telentang lalu dekatkan dagu ke dada. Gerakan ini mirip sit up, tetapi hanya melatih otot leher. Sambil berbaring telentang, angkat kepala dari lantai lalu dekatkan dagu ke dada. Bertahanlah 1-2 detik lalu turunkan kepala ke lantai perlahan-lahan. Lakukan gerakan ini 20 kali.[10] 3Berbaringlah telentang, angkat kepala dari lantai, lalu putar kepala ke samping. Latihan ini dimulai dengan mendekatkan dagu ke dada lalu memutar kepala ke kiri perlahan-lahan. Tahanlah kepala di posisi ini beberapa detik lalu putar ke kanan perlahan-lahan. Setelah bertahan beberapa detik, turunkan kepala perlahan-lahan ke lantai. Lakukan gerakan ini 20 kali.[11] 4Dekatkan bahu ke telinga sambil memegang dumbel. Peganglah 2 dumbel yang sama berat 1 dumbel dengan satu tangan sambil meluruskan lengan ke bawah. Dekatkan bahu ke telinga, tahan beberapa detik, lalu turunkan lagi perlahan-lahan. Lakukan gerakan ini 20 kali. Beristirahatlah sejenak lalu lakukan 20 kali lagi. Mulailah berlatih menggunakan dumbel yang ringan. Tingkatkan berat beban sedikit demi sedikit seiring meningkatnya kekuatan otot. 5 Lakukan postur jembatan untuk meningkatkan kekuatan otot leher. Berbaringlah telentang di lantai sambil menekuk kedua lutut dan menjejakkan telapak kaki di lantai. Letakkan telapak tangan di lantai di samping telinga dengan jari tangan mengarah ke bahu. Kemudian, gunakan kekuatan otot lengan, kaki, dan punggung untuk mengangkat tubuh dari lantai sambil melengkungkan tubuh. Biarkan ubun-ubun tetap menyentuh lantai lalu gunakan kepala untuk menyangga tubuh agar otot leher semakin kuat. Bertahanlah 5-20 detik lalu turunkan tubuh ke lantai perlahan-lahan. Setelah beristirahat sejenak, lakukan gerakan ini sekali lagi.[12] Setelah berlatih selama beberapa minggu dan kekuatan otot leher meningkat, Anda boleh melakukan postur jembatan sambil mengangkat tangan dari lantai sehingga Anda bertumpu hanya pada kedua telapak kaki dan kepala. Jangan lakukan postur ini jika leher sedang bermasalah atau cedera. 6 Lakukan postur bukit sambil bertumpu pada kepala. Berdirilah tegak sambil merenggangkan kedua telapak kaki selebar bahu lalu bersujud sambil meletakkan kedua lengan di samping telinga. Sambil bertumpu pada kepala dan telapak tangan, angkat kedua lutut dari lantai lalu luruskan lutut perlahan-lahan. Bertahanlah di posisi ini selama 20 detik lalu turunkan lutut perlahan-lahan ke lantai untuk kembali bersujud. Ulangi gerakan ini setelah beristirahat sejenak.[13] Jika kekuatan otot leher sudah meningkat, lakukan postur ini dengan modifikasi agar terasa lebih menantang, yaitu dengan meletakkan tangan di punggung sehingga Anda bertumpu hanya pada kepala dan kedua telapak kaki. Ingatlah bahwa latihan ini bisa memicu cedera leher yang parah jika tidak dilakukan dengan teknik yang benar. Berlatihlah menggunakan alas yang empuk dan jangan memaksakan diri. Tingkatkan intensitas latihan secara bertahap jika tubuh sudah lebih kuat dan gerakan terasa nyaman. 7 Lakukan plank bridge jika kekuatan otot leher sudah meningkat. Postur ini hampir sama dengan postur bukit, tetapi pinggul tidak perlu diangkat. Kali ini, Anda cukup meluruskan tubuh dari bahu sampai tumit seperti ingin melakukan push up. Mulailah berlatih dengan bertumpu pada kedua bola telapak kaki, telapak tangan, dan kepala. Jika Anda sudah siap, pindahkan telapak tangan ke punggung untuk menambah beban pada leher.[14] Latihan ini bisa memicu cedera serius pada leher. Jadi, berlatihlah dengan teknik yang benar dan jangan memaksakan diri. Sempatkan berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan gerakan ini. Iklan 1Mulailah berlatih menggunakan beban yang ringan dan melakukan repetisi gerakan sesuai kemampuan. Meskipun Anda rutin berolahraga, mulailah berlatih menggunakan beban yang relatif ringan dan lakukan gerakan dalam artikel ini 1-2 set maksimal 20 repetisi gerakan setiap kali berlatih. Berat beban yang ideal saat mulai berlatih perlu disesuaikan dengan kekuatan otot, tetapi jangan terlalu berat sehingga masih bisa diangkat tanpa menguras banyak energi atau memicu nyeri otot. Jika otot lebih kuat, berat beban dan repetisi gerakan boleh ditambah. 2Lakukan peregangan sebelum dan sesudah melatih otot leher. Selain melenturkan otot sebelum berolahraga untuk mencegah keram atau nyeri otot, peregangan sesudah berlatih bermanfaat memulihkan kondisi otot. Oleh sebab itu, sisihkan waktu untuk melakukan peregangan otot secara menyeluruh sebelum dan sesudah berolahraga.[15] 3 Jangan menggunakan momentum saat berlatih. Gerakan terasa lebih ringan jika ada momentum saat Anda mulai bergerak, tetapi otot bisa cedera jika Anda menggunakan cara ini. Otot leher berperan penting saat beraktivitas dan sangat sensitif sehingga Anda harus berhati-hati dan beristirahat sejenak sebelum melakukan gerakan berikutnya.[16] Contohnya, saat melakukan gerakan mengangkat bahu sambil memegang dumbel, Anda harus menurunkan bahu perlahan-lahan dan beristirahat sejenak sebelum mengangkat bahu lagi. Jangan melakukan gerakan berayun-ayun saat mengangkat dan menurunkan bahu. 4Lakukan setiap gerakan perlahan-lahan dengan hati-hati. Meskipun Anda sering berolahraga, otot leher yang belum pernah dilatih tidak sekuat yang Anda kira. Agar otot tidak terkilir atau mengalami masalah chiropractic, pastikan Anda bergerak perlahan-lahan saat berlatih dan jangan melakukan apa pun yang memicu rasa tidak nyaman melebihi batas kemampuan Anda.[17] 5Beristirahatlah minimal 2 hari sebelum berlatih lagi. Jika Anda baru mulai melatih otot, terutama otot leher, sempatkan beristirahat 2 hari sebelum berlatih lagi untuk memulihkan otot. Meskipun Anda hanya berolahraga intensitas ringan, otot bisa terasa nyeri atau mengalami cedera jika Anda memaksakan diri saat melatih otot yang jarang digunakan.[18] 6Berkonsultasilah dengan dokter jika leher sering terasa nyeri atau kaku. Rasa sedikit pegal atau sakit pada otot adalah hal biasa setelah berolahraga, tetapi Anda harus berkonsultasi dengan dokter jika otot terasa sangat nyeri atau kaku sehingga Anda kesulitan bergerak normal seperti biasa. Ada kemungkinan dokter meminta Anda melakukan peregangan leher atau menjalani terapi menggunakan alat untuk menghangatkan atau mendinginkan otot leher guna menghilangkan nyeri. Selain itu, dokter mungkin menyarankan agar Anda tidak melatih otot leher selama masih terasa nyeri.[19] Iklan Jika otot leher sudah lebih kuat, Anda boleh menggunakan penyangga leher saat berlatih. Pasanglah beban pada penyangga leher agar latihan lebih menantang. Anda bisa membeli penyangga leher di toko peralatan olahraga.[20] Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
menguatkan otot leher adalah salah satu prinsip